BAB I
PENDAHULUAN
Salah 1 karakteristik utama era informasi adalah binis
elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-commerce, dimana
internet merupakan salah satu insfrastuktur utama e-commerce. Menurut
Turban et. al. (2000,p4). Internet adalah suatu jaringan global yang menjadi
suatu lingkungan maya yang terdiri dari komputer-komputer yang saling
terhubung, sehingga memungkinkan orang untuk berkomunikasi satu sama lain dalam
lingkup global. Definisi e-commerce sendiri sangat beragam, bergantung
pada perspektif atau kaca mata yang memanfaatkannya
Pada umumnya orang berfikir
e-commerce adalah online shopping - belanja di, membeli barang melalui Web.
Padahal Web shopping / online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali
dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi
online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan
bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian
besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang
memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap
supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar
dalam bentuk recehan -beberapa ribu / ratus rupiah - untuk mengakses content
atau game di Internet.
E-commerce pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai
untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar
pada 2003. Menurut
laporan yang lain pada bulan Oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online
yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan
akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Dari berbagai statistik yang ada
tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di amerika serikat tentunya.
International Data Corporation http://www.idc.com/ memprojeksikan bahwa 46 juta
orang amerika akan membeli melalui e-commerce berbagai barang senilai US$ 16
juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002. Forrester Research
http://www.forrester.com/ memprediksikan sales e-commerce sekitar US$7 juta di
tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter
http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada
tahun 2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.
Tentunya bagi Indonesia yang jumlah
pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak US, kecuali kalau
WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi lain - tampaknya
yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita, seperti kompas.com,
detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun community - yang bukan
mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke bisnis.
BAB II
ISI
Istilah "perdagangan
elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan
elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi
suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan
web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS), protokol server
khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai
terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa
e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat
tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak
digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan
situs web perdagangan ini.
Perusahaan yang terkenal dalam
bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan PayPal. Di Indonesia: blibli.com, rakuten.co.id, plasa.com
Ada beberapa barang yang cocok
dijual secara elektronik seperti barang elektronik kecil, musik, piranti lunak,
fotografi, dll. Barang yang tidak cocok seperti barang yang memiliki rasio
harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang,
dicicip, dan lain-lain.
Transaksi yang sangat hot di
e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media
elektronik lainnya, menurut Simba Information http://www.simbanet.com/ yang
merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan
majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).
Bangsa Amerika Serikat telah menset
Internet sebagai Internet Trade Free Zone, sebuah ide yang cukup gila
barangkali - tapi akan sangat effektif bagi para produsen barang / informasi
karena usaha eksport yang mendatangkan banyak devisa ke negara menjadi sangat
baik sekali. Logikanya sederhana sekali - orang akan berlomba-lomba untuk
membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah.
Di Indonesia sendiri tampaknya akan
menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi
yang bersifat intangible melalui
Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis
ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup
mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh
beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.
Saat ini banyak sekali produk-produk
yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam
waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan
kompleks.
Para pengusaha kecil harus melihat
jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman
interactive http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet
creator seharga kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan
beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual
produk anda. Bahkan jika meletakan halaman web tersebut di server Forman,
mereka akan membantu menangani pembayaran melalui CheckFree
http://www.checkfree.com/.
Jika sudah siap untuk masuk ke bisnis
ini, dapat juga menggunakan yahoo store http://store.yahoo.com/ yang akan membantu
untuk membangun situs web untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda.
Yahoo akan berfungsi sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang
di jual - yaitu US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 /
bulan untuk toko dengan barang sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi yang murah dan menarik
ini juga tampaknya juga diberikan oleh indosatcom sebuah anak perusahaan dari
Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce. Salah satu produk indosatcom
adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha kecil yang hanya bermodal
akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com belum terhitung inisiatif
lain seperti Wasantara dll.
Tentunya untuk solusi-solusi komplex
yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara berbagai proses
transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang berharga cukup tinggi
di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat seorang pengusaha kecil jatuh
bangkrut.
Tampaknya solusi paling menarik
adalah jasa e-commerce hosting yang dijalankan banyak perusahaan termasuk
indosatcom, AT&T http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI
http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE BBN Planet http://www.bbn.com/.
Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-commerce demikian dikatakan
oleh Karl Lewis dari Proxicom http://www.proxicom.com/ yang merupakan
perusahaan konsultan web yang mensetup situs e-commerce Day-Timer
http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil dan distributor-nya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan
adanya e commerce pelanggan juga harus selektiv saat memilih perusahaan yang
dapat dipercaya. Karena tidak sedikit oknum-oknum yang menggunakan kesempatan
ini untuk memperoleh keuntungan. Lebih baik membeli barang di perusahaan yang
sudah terpercaya agar transaksi berjalan dengan baik.
REFERENSI
STUDI KASUS E- COMMERCE
Pelanggan e-commerce masih takut ada
pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan
kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan
menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu
download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian
harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker. Bagaimana
pendapat saudara untuk menguarangi kecemasan para pelanggan?
Penyelesaian :
Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit
terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit
tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi
dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan.
Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko
karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu
mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi
e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Justru setiap
kali membeli dan membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restauran atau
melalui telepon setiap kali kita membuang resi pembelian kartu kredit, sebetulnya
kita telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri.
Alangkah cantiknya negara ini kalau
sebagian besar bangsanya bisa menjadi produsen di Internet dan melakukan
transaksi dagang / eksport ke Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia
yang belum sadar bahwa negara tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan
hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial,
budaya dll.
0 komentar:
Posting Komentar